Oleh: Mas Hery
Di tengah derasnya perubahan sosial dan politik, kepercayaan publik menjadi kompas yang menentukan arah perjalanan sebuah partai. Dalam suasana politik yang sering dipenuhi wacana kosong dan perebutan panggung, rakyat tidak lagi tertarik pada pertunjukan. Mereka mencari ketulusan, kedekatan, dan kerja yang dapat dirasakan langsung. Kepercayaan tumbuh melalui hubungan yang jujur antara pemimpin dan masyarakat.
Partai Hanura harus memiliki akar yang menancap kuat pada keberpihakan kepada wong cilik. Akar ini bukan hanya sejarah pendirian, tetapi karakter perjuangan yang terus dirawat di lapangan. Di tengah kejenuhan publik terhadap praktik politik yang berjarak, Hanura memiliki ruang untuk tampil sebagai partai yang membumi dan dapat dijangkau siapa saja.
Generasi milenial dan Gen Z yang kini menjadi kekuatan elektoral besar membawa ekspektasi baru terhadap dunia politik. Mereka mengharapkan transparansi, kecepatan layanan, dan ruang interaksi yang setara. Mereka lebih menghargai politisi yang mau mendengar, membuka dialog tanpa protokol kaku, serta memberi ruang kolaborasi. Dalam sudut pandang mereka, politik yang jauh terasa usang.
Politisi tak berjarak bukan konsep abstrak. Pendekatan ini menjadi cara kerja yang dimulai dari mendengarkan, memahami kebutuhan lapangan, lalu menghadirkan program yang benar-benar membantu warga. Model ini tidak sibuk memperindah baliho, tetapi fokus pada solusi. Publik membutuhkan kehadiran seperti ini dalam atmosfer politik yang sering melupakan hidup sehari-hari rakyat.
Di desa dan kota, persoalan nyata menanti jawaban: harga pangan yang melonjak, minimnya akses pekerjaan, lemahnya layanan publik, hingga problem sampah dan lingkungan. Warga tidak membutuhkan teori rumit; mereka membutuhkan pemimpin yang hadir bersama mereka. Ketika politisi turun tanpa jarak, masalah kecil sekalipun menjadi pintu pembentukan kepercayaan yang kuat.
Kondisi politik nasional yang penuh dramatisasi mendorong masyarakat mencari alternatif yang lebih sederhana, lebih jernih, dan lebih membumi. Hanura dapat berada di posisi itu dengan tampil apa adanya, tidak memaksakan citra, dan memusatkan perhatian pada kerja sosial yang konkret. Kekuatan partai tidak terletak pada gemerlap panggung, tetapi pada ketulusan menyertai warga dalam situasi paling sunyi.
Kultur organisasi Hanura selama ini dikenal tidak elitis. Kader-kadernya terbiasa berinteraksi langsung dengan masyarakat tanpa sekat sosial. Karakter ini membentuk identitas yang harus dirawat. Ketika partai-partai lain sibuk membangun struktur yang semakin tinggi, Hanura dapat tampil sebagai wajah politik yang ramah dan mudah didekati.
Setiap kader dan calon legislatif perlu mengambil peran sebagai duta kepercayaan publik. Tugas utama mereka adalah menjaga integritas, menepati janji, dan menghadirkan solusi bagi kebutuhan lokal. Kedekatan sosial menjadi modal elektoral yang kuat dan tahan terhadap guncangan dinamika politik.
Kepercayaan publik hanya lahir dari konsistensi. Satu kunjungan, satu acara, atau satu program tidak cukup untuk memengaruhi persepsi rakyat. Kepercayaan tumbuh dari kesetiaan terhadap nilai, keselarasan antara kata dan tindakan, serta keberanian menghadapi persoalan masyarakat tanpa menghindar. Ketika langkah berjalan selaras dengan ucapan, rakyat menilai dengan hati.
Menuju Pemilu 2029, kompetisi politik di Jawa Timur akan semakin sengit. Partai-partai besar memainkan narasi besar, program besar, dan mesin besar. Hanura memiliki ruang untuk bergerak melalui jalur kedekatan, jalur yang jarang ditempuh partai lain. Politik yang dekat selalu menemukan tempat khusus di hati rakyat.
Konsep politisi tak berjarak dapat menjadi identitas kuat Hanura Jawa Timur: hadir di kampung, mendampingi UMKM, ikut gotong royong, membantu warga yang kesulitan layanan publik, dan menggerakkan anak muda melalui ruang kreativitas. Upaya-upaya kecil tetapi konsisten seperti ini membangun ingatan kolektif masyarakat tentang partai yang benar-benar hadir.
Pada akhirnya, kemenangan politik tidak ditentukan oleh siapa yang paling sering muncul di layar televisi, tetapi siapa yang paling sering hadir ketika rakyat membutuhkan bantuan. Hanura dapat menunjukkan bahwa politik yang dekat, sederhana, dan membumi tetap menjadi jalan paling efektif membangun kepercayaan publik. Momentum menuju 2029 telah terbuka, dan inilah saat yang tepat untuk menegaskan kehadiran Hanura di tengah rakyat.
Penulis adalah kader Hanura Jawa Timur
Reviewed by KabarGress.com
on
November 17, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: