Surabaya, KABARGRESS.com – Pameran seni rupa "Entah Dalam Koma" digelar di Yayasan Wisma Jerman, Jl. Taman AIS Nasution, Genteng, Surabaya, mulai 30 Oktober hingga 2 November. Pameran ini menampilkan karya-karya unik dari Ruwaidah Uzzatul Anam, seorang seniman yang mencoba mengangkat wastra daerah sebagai inspirasi dalam berkarya.
Dalam pameran ini, Uza, sapaan akrabnya, memamerkan lima karya yang berbeda, yaitu "It's Me" dengan media cat tekstil, "Terdampar" dan "Tautan" dengan media batik tulis, "Tertaut" dengan media cat tekstil, dan "Daur" dengan media batik tulis. Karya-karya ini merupakan hasil dari konsep Ruwaidah tentang daur hidup, yang mana hidup itu selalu berlanjut tanpa henti.
Menurutnya, konsep "koma" dalam pameran ini memiliki makna bahwa hidup itu terus berlanjut tanpa ada henti. Karya-karyanya ini memiliki filosofi hidup yang sama, yaitu keberlanjutan dan perubahan.
"Dalam artian, hidup itu terus berlanjut tanpa harus kita meminta berhenti atau artinya keberlanjutan itu suatu keharusan. Itu filosofi dari konsep saya kali ini," terang Uza saat di pameran, Kamis (30/10/25).
Pameran "Entah Dalam Koma" merupakan pameran tunggal kelimanya, yang setiap pameran sebelum-sebelumnya diselenggarakan tidak secara teratur karena keterbatasan dana. Namun, ia tetap berkomitmen untuk terus berkarya dan berproses, karena bagi dirinya, berkarya adalah bagian dari hidup.
"Jujur ya, karya seni itu makan uang banyak, dan kembalinya pun (profit) tanda tanya. Paling tidak saya tetap berproses. Itu penting bagi saya," tegasnya.
Konsep "koma" dalam karya ini terinspirasi dari pengalaman hidup sang seniman sendiri, yang mana setiap benturan dan halangan dapat menjadi pemicu untuk menjadi lebih baik dan berubah. Dengan karya-karyanya ini, Uza berharap dapat menginspirasi para pengunjung untuk melihat hidup sebagai sebuah proses yang terus berlanjut dan berubah.
"Semuanya berangkat dari diri saya sendiri. semua yang negatif itu bukan berarti negatif bagi saya. Jadi itu juga bisa jadi sebagai pemicu untuk kita bisa tetap untuk menjadi lebih baik dan berubah," tuturnya.
Hari Prajitno, selaku Kurator pameran juga menjelaskan, dalam hidup ini selalu terjadi "wis kadung". Dalam terjemahannya adalah sudah terlewat atau terjadi. Dari sesuatu yang telah terjadi inilah kita timbul rasa ingin memperbaiki.
"Seperti kata filsuf-filsuf terdahulu, kehidupan itu selalu berproses. Sampaikan kapanpun, dan sampai sekarang pun masih terus berproses," ujar Hari.
Dari situlah, lanjutnya, seorang seniman selalu memunculkan sesuatu yang baru, dalam artian karya-karya yang baru. "Dari sanalah keunggulan kita, justru dari keterbatasan itu untuk menjadikan semuanya ada," terangnya.
Tak lupa, dalam sambutannya, Mike Neuber, selaku Direktur Pelaksana Wisma Jerman mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih karena menjadi sebuah kehormatan bagi mereka untuk bekerja sama dengan para seniman, khususnya Ruwaidah Izzatul Anam selalu pemilik karya sebagai tuan rumah dalam pameran "Entah Dalam Koma".
Menurutnya, karya-karya beliau tidak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi juga mengajak semua orang untuk merenungkan perjalanan hidup dan keterhubungan manusia dengan alam dan Tuhan.
"Ide untuk kolaborasi ini sebenarnya sudah muncul sejak 7 September kemarin bertepatan dengan Hari Tenun Nasional. Namun tertunda dan baru bisa dilaksanakan akhir Oktober ini," terang Mike.
Dia menjelaskan, sebagai pusat kebudayaan Jerman di Surabaya, Wisma Jerman berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan seni dan budaya, baik tradisional maupun kontemporer. Dan sesuai dengan nilai-nilai Jerman, mereka berupaya menjadi ruang yang inklusif bagi seniman, peneliti dan masyarakat luas untuk saling bertukar ide, untuk bereksperimen, serta memperkuat dialog antar budaya.
"Melalui pameran ini, kami berharap publik dapat melihat bagaimana tradisi dan modernitas dapat bersinergi secara harmonis, serta menemukan inspirasi dari pesan yang disampaikan melalui karya-karya Ibu Uza," pungkasnya. (ZAK)
 Reviewed by KabarGress.com
        on 
        
Oktober 30, 2025
 
        Rating:
 
        Reviewed by KabarGress.com
        on 
        
Oktober 30, 2025
 
        Rating: 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar: