Surabaya, kabargress.com – Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Hendra Wibawa menegaskan bahwa Provinsi Jawa Timur hingga kini masih berstatus bebas rabies.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri puncak peringatan World Rabies Day 2025 di Pusat Veteriner Farma (Pusvetma), Surabaya, Sabtu (11/10/2025).
“Tidak ada zona merah di Jawa Timur ya, karena Jawa Timur masih bebas,” kata Hendra Wibawa.
Ia menjelaskan, wilayah di Pulau Jawa yang masih bebas rabies meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Kita merencanakan untuk bebas rabies di seluruh Pulau Jawa pada tahun 2029,” ujarnya.
Hendra menambahkan, upaya pemberantasan rabies di Indonesia memerlukan waktu dan kerja sama lintas sektor. “Kita akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai zero case selama 5, 6 hingga 7 tahun, bahkan lebih untuk Jawa Barat dan Banten,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hendra menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pengendalian rabies.
“Pemberantasan atau pengendalian rabies membutuhkan kerja sama kolaborasi semua, mulai dari Kementerian Pertanian, tapi juga melibatkan Kementerian Kesehatan, kemudian juga masyarakat dan juga pemerintah daerah,” jelasnya.
Hendra juga menekankan pentingnya vaksinasi sebagai langkah utama pencegahan rabies. Menurutnya, jika cakupan vaksinasi terhadap hewan rentan rabies dapat mencapai lebih dari 70 persen, maka risiko penularan rabies dapat ditekan secara signifikan.
“Rabies ini adalah penyakit yang kita bisa dicegah dengan vaksinasi. Vaksinasi rabies itu kunci dan kalau kita bisa lakukan lebih dari 70 persen populasi hewan rentan, Insya Allah akan bisa melindungi hewan kesayangan kita dan tentunya dengan hewan kesayangan sehat juga lingkungan kita juga sehat,” katanya.
Hendra menjelaskan, vaksinasi rabies pada hewan umumnya dilakukan satu kali dalam setahun. “Tergantung vaksinnya, tapi umumnya satu kali dalam setahun,” ujarnya.
Ia menambahkan, vaksin rabies kini dapat diakses tidak hanya melalui pemerintah daerah, tetapi juga di klinik dan layanan dokter hewan mandiri.
“Pemerintah tetap mendukung apabila ada permintaan vaksinasi, dan sebenarnya vaksin rabies ini juga bisa diakses tidak hanya di pemerintah daerah, tetapi juga di klinik dokter hewan maupun layanan dokter hewan mandiri,” pungkasnya. (Ci)

Tidak ada komentar: