Lamongan, kabargress.com — Upaya pemerintah untuk mengakselerasi penurunan stunting ditegaskan kembali oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., melalui kunjungan kerja maraton dan komprehensif di Kabupaten Lamongan, Kamis, (4/12/2025).
Agenda padat yang berlangsung dari pagi hingga malam hari ini berfokus pada intervensi langsung kepada Keluarga Risiko Stunting (KRS) dan penguatan ketahanan keluarga melalui edukasi, menegaskan komitmen pemerintah untuk hadir secara konkret di tengah masyarakat.
Kunjungan Menteri Wihaji dimulai dari Dusun Sekar Putih, Desa Rancang Kencono, Kecamatan Sekaran. Di lokasi yang dikategorikan sebagai KRS Genting, Menteri Wihaji meninjau langsung kondisi rumah seorang ibu hamil delapan bulan yang masuk kategori risiko tinggi.
"Saya cek dapurnya, cek airnya, cek kondisi rumahnya. Memang layak dibantu. Insya Allah rumahnya akan kami bangunkan, ekonominya kami bantu modal, dan karena motornya hilang, Insya Allah akan kami ganti," ujar Menteri Wihaji, didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukamto.
Ia menekankan bahwa kunjungan lapangan adalah perintah langsung Presiden agar penanganan stunting bersifat konkret, bukan sekadar seminar atau diskusi.
"Menyelamatkan satu orang sama dengan menyelamatkan satu generasi. Negara harus hadir," tegasnya.
Rangkaian kunjungan kembali berlanjut ke titik kedua KRS Genting di Desa Siman, Kecamatan Sekaran, untuk meninjau keluarga berisiko stunting, termasuk ibu hamil dan baduta. Dalam setiap kunjungan, Menteri Wihaji memastikan bantuan tidak dipersulit birokrasi.
"Kalau layak dibantu, ya dibantu. Tidak perlu syarat yang rumit. Itu bedanya dengan pemerintah daerah yang sering butuh banyak berkas," tambahnya, disambut antusiasme masyarakat.
Selain intervensi stunting, Menteri Wihaji juga menghadiri Peluncuran Program SIDAYA (Lanjut Usia Berdaya, Wujud Cinta Nyata) di Pendopo Kabupaten Lamongan, sebuah program yang memperkuat layanan agar lansia tetap produktif dan berdaya secara sosial dan ekonomi.
Menjelang malam, agenda dilanjutkan menuju Pondok Pesantren Al-Fattah, Desa Siman. Di sana, Menteri Wihaji meresmikan Pusat Konsultasi Keluarga Sakinah (PKKS), sebuah pusat pendampingan dan edukasi keluarga untuk santri dan masyarakat sekitar.
Kegiatan dilanjutkan dengan dialog bersama 1.000 santri, membahas peran strategis generasi muda dalam membangun keluarga.
"Negara ini akan baik bila dimulai dari unit terkecil: keluarga. Maka keluarga-keluarga harus dipersiapkan menjadi keluarga yang kuat dan baik agar melahirkan generasi penerus Indonesia yang berkualitas," jelas Menteri Wihaji.
Malam harinya, Menteri bersama rombongan bermalam di Pondok Pesantren Al-Fattah sebagai bentuk silaturahmi dan kedekatan dengan kalangan pesantren.
Dalam kunjungan ini, Menteri Wihaji didampingi oleh Anggota DPR RI Labib dan Bupati Lamongan, Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA., M.EK.
Bupati Yuhronur menjelaskan bahwa Lamongan terus memperkuat program penanganan stunting melalui berbagai kolaborasi, termasuk program Genting yang melibatkan pengusaha dan orang tua asuh.
Rangkaian kunjungan Mendukbangga/BKKBN ini menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk bekerja sama dengan daerah, memastikan program pengentasan stunting dan pembangunan keluarga berjalan tepat sasaran.
"Dari pagi sampai malam, inilah bentuk komitmen kami. Insya Allah besok kami lanjutkan kembali pengecekan lapangan," tutup Menteri Wihaji. (Ci)
Reviewed by KabarGress.com
on
Desember 05, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: