Rapat APBD 2026 bersama Damkar, Komisi B DPRD Kota Surabaya: Semua Anggaran Turun

Surabaya, KABARGRESS.com – Rapat membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 terus digencarkan. Komisi B DPRD Kota Surabaya kali ini mengundang Damkar dan mencatat beberapa point penting, khususnya penurunan anggaran. 

Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Mohammad Faridz Afif, mengungkapkan bahwa anggaran untuk Damkar Surabaya di APBD 2026 mengalami penurunan. Menurut Faridz, penurunan anggaran ini kemungkinan disebabkan oleh pergeseran dana ke sektor infrastruktur.

"Jadi rata-rata yang bermitra di Komisi B ini, terutama tadi Ekonomi. Bagian ekonomi turun, terus DKPP turun, Dinkopdag turun, Damkar juga turun, DPMPTSP juga turun, semuanya turun. Mungkin karena dialihkan ke infrastruktur," terang Gus Afif, sapaan akrabnya. 

Dalam rapat tersebut, Faridz menyebutkan bahwa anggaran untuk Damkar turun dari Rp58 miliar di tahun 2025 menjadi Rp36 miliar di tahun 2026, dengan selisih sekitar Rp22 miliar. Meskipun demikian, Faridz menyatakan bahwa anggaran tersebut masih cukup untuk memenuhi kebutuhan instansi tersebut. 

"Dana yang dikurang-kurangi itu yang dalam tahun kemarin yang tidak terlalu signifikan. Tapi setelah dilakukan rapat, meskipun dana mendapat pengurangan namun semua sudah tercukupi dengan baik," jelas Politisi PKB ini. 

Faridz juga menambahkan bahwa ada penambahan armada mobil pemadam kebakaran dengan kapasitas 3.000 liter. Namun, untuk personil, Faridz menyatakan bahwa jumlahnya sudah cukup dan tidak ada penambahan.

"Semua sudah cukup bagus secara keseluruhan, namun tadi Damkar minta penambahan armada 3000 liter saja," ucapnya. 

Selain itu, Faridz juga menyambut baik program pelatihan yang dilakukan oleh Damkar Surabaya, termasuk pelatihan memadamkan api di kampung. Ia menambahkan bahwa Komisi B DPRD Kota Surabaya meminta agar pelatihan tersebut dilengkapi dengan konsumsi dan transportasi yang memadai untuk warga yang diundang.

"Tapi kami (Komisi B DPRD Kota Surabaya) tadi juga menambahkan agar supaya ada maminnya. Mengundang warga kan harus ada wejangane, harus ada transport nya juga. Nanti kasian kalau gak disuguhi apa-apa," pungkas Gus Afif. (ZAK)