FESyar Regional Jawa 2025 Hadirkan “Tabligh Akbar FESyar Jawa 2025” tentang “Merajut Harmoni dalam Bingkai Iman” bersama Gus Kautsar

Surabaya, kabargress.com - Rangkaian Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2025 menghadirkan kegiatan “Tabligh Akbar FESyar Jawa 2025” tentang “Merajut Harmoni dalam Bingkai Iman” bersama ulama muda dari Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur KHM Abdurrahman Al-Kautsar (Gus Kautsar) dan K.H. Hafidzul Hakim Noer dengan Special Performance oleh Hadrah Syubbanul Muslimin, Sabtu (13/9/2025) pukul 19.00 – 21.00 WIB di Ruang Utama, Masjid Al Akbar Surabaya. Ribuan massa tampak berduyun-duyun menghadiri kegiatan tersebut. Dengan tertib mengikuti acara dari awal hingga usai. 

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, yang tampak hadi pula, menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang telah mempercayakan penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2025 di Surabaya. "Acara yang digelar di Masjid Nasional Al-Akbar ini menjadi momentum penting dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah, tidak hanya di Jawa Timur, tetapi juga di tingkat nasional," tandasnya. 

Dalam sambutannya pada Tabligh Akbar Fesyar Jawa 2025 yang dihadiri Gus Kautsar tersebut, Emil menegaskan ekonomi syariah memiliki potensi besar untuk menjadi solusi atas tantangan perekonomian global. “Ekonomi syariah bukan hanya milik umat muslim. Prinsip-prinsip keadilan, transparansi, dan keberlanjutan yang ada di dalamnya bisa diterapkan lintas agama, sehingga membawa manfaat bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan konsistensi Bank Indonesia yang telah menyelenggarakan FESyar selama 12 tahun berturut-turut, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Tahun ini, penyelenggaraan di Masjid Nasional Al-Akbar disebut Emil sebagai langkah bersejarah yang menghadirkan nuansa spiritual sekaligus memperkuat komitmen bersama dalam memajukan sektor ini.

Lebih lanjut, Emil mengungkapkan bahwa Jawa Timur memiliki modal sosial dan sumber daya manusia yang sangat besar untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah. Dengan 42 juta penduduk, 97 persen di antaranya beragama Islam, serta lebih dari 7.300 pondok pesantren dan hampir satu juta santri mukim, potensi tersebut menjadi fondasi penting.

Selain itu, Jawa Timur juga memiliki 97 perguruan tinggi dengan program studi ekonomi dan keuangan syariah, 21 kawasan halal, 12 lembaga pemeriksa halal, 66 lembaga pendamping produk halal, serta lebih dari 347 ribu penyelia halal. “Semua ini adalah aset luar biasa yang harus kita manfaatkan untuk menjadikan Jawa Timur episentrum pengembangan ekonomi syariah di Indonesia,” tegas Emil.

Ia menutup sambutannya dengan mengajak seluruh pihak untuk terus bersinergi, agar ekonomi syariah mampu menjadi jawaban atas tantangan global sekaligus mengantarkan Indonesia menjadi negara yang unggul dan berdaya saing dalam ekonomi berbasis nilai-nilai syariah.

Pada kesempatan sama, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Ibrahim, menyampaikan bahwa Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2025 yang berlangsung pada 12–14 September di Surabaya bukan hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga wadah untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.

Dalam sambutannya, Ibrahim mengajak seluruh pihak untuk memaknai kegiatan ini sebagai momentum kebersamaan dalam membesarkan ekonomi umat. “FESyar diharapkan mampu memperkuat kontribusi ekonomi syariah, tidak hanya dalam skala nasional tetapi juga di level global. Kegiatan ini menjadi sarana agar kita bisa membangun ekosistem ekonomi yang tidak hanya kuat secara finansial, tetapi juga membawa keberkahan dan keadilan bagi umat, khususnya umat muslim,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa pentingnya sinergi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan masyarakat dalam menghadirkan produk-produk unggulan berbasis syariah. Melalui pameran dan berbagai kegiatan yang dikemas dalam FESyar, publik dapat lebih mengenal potensi produk halal dan ekonomi syariah yang selama ini sudah berkembang dan mendapat perhatian luas di berbagai platform, termasuk media sosial.

“Masih ada satu hari lagi rangkaian FESyar, kami mengundang masyarakat untuk berkunjung dan melihat langsung pameran serta kegiatan yang telah disiapkan. Semoga kegiatan besar ini benar-benar membawa manfaat dan memberikan semangat baru bagi penguatan ekonomi syariah,” tambahnya.

Ibrahim menutup sambutannya dengan doa agar seluruh rangkaian acara berjalan lancar serta memberi dampak positif bagi pengembangan ekonomi syariah di Jawa Timur maupun Indonesia. (Ro)