Surabaya, kabargress.com – ARTSUBS 2025 yang mengusung tema “Material Ways” atau Jalan Ragam Materi segera hadir. Kali ini mengambil lokasi pameran di Balai Pemuda Surabaya yang akan dibuka 2 Agustus dan berakhir 7 September 2025. Pada 2024 pameran besar seni rupa kontemporer ini telah sukses digelar, kala itu memilih tema Ways of Dreaming, bertempat di Pos Bloc Surabaya, 26 Oktober hingga 24 November 2024.
ARTSUBS menggabungkan tiga konsep utama: biennale, artists' fair, dan presentasi seni rupa model kunsthalle. Dengan menampilkan lebih dari 120 seniman, baik muda maupun yang sudah memiliki reputasi nasional dan internasional, ARTSUBS 2025 menjadi arena eksplorasi seni yang menantang batas medium dan makna.
Di bawah arahan kurator sekaligus direktur artistik Nirwan Dewanto dan Asmudjo J. Irianto, serta dipimpin oleh Direktur Utama Rambat, pameran ini menjadi ruang dialog antara seni, teknologi, dan realitas sosial masa kini.
Tema Material Ways menjadi panggung bagi para seniman untuk menjadikan bahan dan medium sebagai bahasa ekspresi, bukan sekadar alat teknis. Material seperti plastik, kaca, bahan sintetik, limbah industri, video, hingga kecerdasan buatan (AI) tampil sebagai bagian integral dalam karya-karya yang dipamerkan.
“Material bukan hanya wadah estetika, tetapi narasi sosial dan politik. Di tengah realitas pasca-industri dan derasnya arus konsumerisme, seni rupa kontemporer menjadi ruang refleksi dan perlawanan melalui bentuk dan bahan yang tidak konvensional,” terang Nirwan Dewanto.
Sejak pertengahan 1970 an, lanskap seni rupa Indonesia telah bergerak keluar dari batas tradisional lukisan dan patung. ARTSUBS menangkap semangat itu, dengan menampilkan karya-karya yang mencairkan batas antara seni “atas” dan “bawah”, antara seni murni dan budaya populer.
Justru dari kegelisahan ini, seni lukis dan bentuk konvensional lainnya menemukan energi baru untuk bertumbuh. Seni rupa kontemporer dalam Material Ways bukan hanya hadir untuk dilihat, tapi juga dirasakan. Penggunaan teknologi seperti augmented reality dan media interaktif menciptakan ruang percakapan antara yang virtual dan yang nyata.
Di tengah era digital yang serba otomatis, ARTSUBS justru menekankan pentingnya sentuhan manusia, emosi, dan ketidaksempurnaan, sebuah kualitas yang tak bisa direplikasi oleh algoritma.
Surabaya sebagai kota kedua terbesar di Indonesia dengan laju industrialisasi dan konsumerisme tinggi menjadi latar yang relevan bagi Material Ways. Seni di sini bukan hanya merespon, tetapi juga mengintervensi kenyataan sehari-hari.
ARTSUBS 2025 menjadi bukti bahwa seni rupa Indonesia terus bergerak, menyerap, dan menciptakan. Ia tidak tinggal diam di galeri atau kanvas, melainkan menembus batas, menyatu dengan zaman, dan menantang kita untuk melihat ulang relasi antara manusia, materi, dan makna. (Zak)

Tidak ada komentar: