Gubernur Khofifah Resmikan OPOP Training Center ITS, Perkuat Produk Pesantren

Surabaya, kabargress.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan OPOP Training Center di Auditorium Research Center Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Rabu (17/12/2025). Peresmian ini menjadi penguatan program One Pesantren One Product (OPOP) yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak terhadap program OPOP yang diinisiasi sejak periode pertama kepemimpinannya. Program tersebut kini telah direplikasi di sejumlah provinsi di Indonesia.

“Program One Pesantren One Product ini kita inisiasi pada saat transisi periode pertama. Lalu program ini sudah direplikasi di beberapa provinsi, dan pasti kita harus terus kita improve beberapa sinergi yang sudah dibangun,” ujar Khofifah.

Menurutnya, penguatan OPOP Training Center melalui kolaborasi dengan ITS memberikan nilai tambah strategis bagi pengembangan produk pesantren. 

“Sekarang ini mendapat penguatan dari sangat banyak sektor melalui ITS. Tadi Pak Rektor sudah menyampaikan mulai dari desain produk, AI, kemudian sertifikasi halal. Oleh karena itu kami menyampaikan terima kasih atas sinergi semua elemen strategis,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM (KUKM) Jatim, Endy Alim Abdi Nusa, menjelaskan bahwa peresmian ini merupakan bentuk nyata komitmen Pemprov Jatim dalam menjalankan program prioritas berbasis pesantren.

“Maksud dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk meresmikan OPOP Training Center di ITS sebagai bukti komitmen, sinergi, dan kolaborasi pelaksanaan program One Pesantren One Product Jawa Timur,” jelas Endy.

Ia menambahkan, tujuan pendirian OPOP Training Center adalah sebagai wadah pengembangan produk OPOP agar lebih berdaya saing dan berkelanjutan. Ke depan, pusat pelatihan ini diharapkan menjadi rujukan pengembangan OPOP di Jawa Timur.

“Tujuan kegiatan ini untuk memperkenalkan OPOP Training Center di ITS dengan harapan menjadi wadah pengembangan OPOP Jawa Timur,” tambahnya.

Rektor ITS, Bambang Pramujati menegaskan bahwa tujuan utama pengembangan OPOP adalah mendorong produk pesantren naik kelas dan memiliki kualitas yang benar-benar kompetitif di pasar.

“Jangan sampai produk pesantren dibeli karena rasa kasihan atau karena kewajiban kita sesama umat. Namun orang beli karena mutunya bagus, kualitasnya bagus. Itulah tujuan kita supaya produk dari pesantren naik kelas,” pungkasnya. (Ci)