Khofifah Umumkan TPP 50% untuk PPPK Mulai 2026, Serahkan Bantuan Korban Kebakaran Grahadi

Surabaya, kabargress.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan kabar gembira bagi para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Mulai Februari 2026, P3K di lingkungan Pemprov Jatim akan menerima Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sebesar 50 persen.

“Sambil saya menyampaikan bahwa mulai Februari 2026 insyaallah P3K akan mendapat TPP 50 persen,” kata Khofifah saat Apel Pagi di Halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Senin (8/9/2025).

Khofifah menyebut bahwa meskipun sebagian ASN menjalankan flexible working arrangement (FWA) sejak Senin hingga Kamis, pelayanan publik tetap berjalan normal, terutama pada hari Jumat yang menjadi momen kembalinya aktivitas secara penuh.

“Sebenarnya Jumat itu yang terkait dengan publik kan sudah tetap aja bekerja seperti sediakala,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya menyatukan visi, pikiran, dan sikap antarpegawai di lingkungan Pemprov Jatim demi menjaga dan meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat.

“Kalau keluarga besar Pemprov Jawa Timur ini satu perspektif dalam berkarya, bertindak, bekerja, insya Allah kita tidak akan mengurangi kinerja di semua institusi,” tegasnya.

Selain itu, Gubernur Khofifah turut menyerahkan bantuan bagi korban kebakaran Gedung Negara Grahadi yang terjadi pada akhir Agustus lalu. Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap staf yang kehilangan harta benda dalam musibah itu.

“Pertama yang terkonfirmasi adalah Erwin staf humas, karena memang ada bangkai motornya. Tapi kemudian saya minta di data oh ternyata banyak,” ungkap Khofifah.

Ia mencontohkan Donny, staf biro umum, yang kehilangan sejumlah uang karena terbakar. “Kenapa uang itu bisa terbakar? Karena dia bilang ada bapak tua tertidur di Grahadi, maka dia mencari untuk membangunkan. Saat lari ke gedung induk, ternyata sudah terbakar,” jelasnya.

Kasus lain dialami Wahyu, staf bagian rumah tangga, yang kehilangan tabungan untuk 40 hari ibunya.

“BPKB motornya juga ikut terbakar. Jadi rupanya banyak diantara kawan-kawan mungkin merasa aktivitasnya lebih mudah kalau dokumen-dokumen tertentu itu ditaruh di situ, maka itu termasuk yang akhirnya terbakar juga,” pungkasnya. (Ci)